KEREN! MAHASISWA FISIKA FAST UAD CIPTAKAN INSTRUMEN KESEHATAN OXIMETER
Empat mahasiswa Universitas Ahmad Dahlan (UAD) menciptakan ide kreatif instrumen kesehatan oximeter, melalui penelitian yang mereka tekuni. Tim yang terdiri dari Mahasiswa Fisika memiliki fokus penelitian pada bidang kesehatan, penelitian ini dilakukan oleh empat mahasiswa Fisika angkatan 2020,Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta yang terdiri dari, Regita Marliana Wulandari, Andini Aris Santi, Qoirunnisa, dan Izulhaq Saiful Hidayat. Tim yang dibimbing oleh Ibu Umi Salamah, S.Si., M.Sc. menyadari kesehatan menjadi hal yang penting pasca pandemi Covid-19, sehingga mereka menciptakan alat ini.
Oximeter merupakan sebuah alat pendeteksi saturasi oksigen dalam darah, detak jantung, dan suhu tubuh dengan metode contactless alat ini pada umumnya menggambarkan seberapa baik jantung memompa oksigen ke seluruh tubuh manusia, keunggulan instrumen yang mereka buat yakni lebih portable sehingga dibutuhkan manusia di era sekarang ini. Instrumen ini bekerja dengan sistem pengendalinya yaitu mikrokontroler Arduino Uno. Regita selaku ketua tim, kala itu menjelaskan jika pembuatan alat dimulai dengan mencari ide, dan referensi, kemudian mencari inovasi dari bulan Februari sampai Maret. Lalu untuk building alatnya sendiri mulai dari coding, membuat desain 3D, menentukan komponen apa saja yang digunakan dan untuk merangkainya dimulai dari Juni sampai finishing nya pada bulan Oktober.
Saat ditanya harapan kedepannya, Regita menjelaskan bahwa ia dan timnya akan mengambangkan alat agar mampu memberikan manfaat pada masyarakat sesuai dengan tujuan dibuatnya alat ini yang disasarkan pada masyarakat berbagai kalangan usia, karena penggunaannya yang mudah dan sederhana. “ Harapan selanjutnya ialah alat ini bisa dikembangkan lebih lanjut dengan inovasi-inovasi yang nanti bisa dikomersilkan”, tutur Regita kala itu.
Regita menambahkan melalui inovasi ini, timnya berhasil mengikuti exhibition yang dilaksanakan di Bali melalui kompetisi Indonesia Inventors Day yang diselenggarakan oleh Innopa dan meraih penghargaan Bronze Medal. “ Untuk hambatan memang ada beberapa kendala dalam proses pembuatan alat namun itu dapat kami atasi dengan kerja sama yang baik di masing-masing anggota tim”, ungkap Regita sebagai penutup wawancara. Melalui prestasi yang telah diraih oleh tim mereka semoga dapat menjadi motivasi terutama dikalangan mahasiswa untuk terus semangat dalam melakukan penelitian. (RSN/Fast Creative).