MEDAN – Tim Threebo yang beranggotakan Zul Hamdi Batubara (Pendidikan Biologi), Ulinuha Farah Makhabati (Biologi), dan Apriyanti (Biologi) berhasil meraih juara 2 dalam ajang Temu Ilmiah Mahasiswa Nasional Jilid 2 (TIMNAS Jilid 2) yang diselenggarakan di Gelanggang Mahabento Universitas Pembangunan Panca Budi (UNPAB) Medan pada tanggal 20 Februari 2024.

Tim Threebo berhasil meraih juara 2 dengan karya tulis ilmiah berjudul “Potensi Ekstrak Daun Beling (Acmella oleracea) sebagai Antiinflamasi pada Tikus Putih yang Diinduksi Lipopolisakarida”.

Ulinuha Farah Makhabati, anggota tim lainnya, menuturkan bahwa perlombaan ini merupakan pengalaman yang seru dan menantang. “Butuh kekompakan dan kerjasama tim yang bagus untuk bisa meraih hasil yang maksimal,” ujarnya.

Ulinuha juga berpesan kepada para saintis muda FAST agar lebih tertarik dalam dunia kepenulisan ilmiah. “Banyak pembelajaran dan benefit yang bisa didapatkan dengan mengikuti perlombaan seperti ini,” imbuhnya. Tim Threebo banyak mendapatkan arahan dan bimbingan dari Ibu Oktira Roka Aji S.Si., M.Si. selaku dosen program studi Biologi.

“Ibu Oktira memberikan banyak masukan dan saran yang sangat bermanfaat bagi kami dalam proses penyusunan karya tulis ilmiah,” kata Zul Hamdi. Ibu Oktira Roka Aji S.Si., M.Si.  mengungkapkan rasa bangganya atas prestasi yang diraih oleh tim Threebo. “Prestasi ini merupakan bukti bahwa mahasiswa UNPAB mampu bersaing di tingkat nasional,” ujarnya.

Prestasi yang diraih oleh tim Threebo diharapkan dapat menjadi motivasi bagi para saintis muda FAST untuk terus berkarya dan berprestasi di bidang ilmiah. “Jangan takut untuk mencoba dan jangan mudah menyerah. Teruslah belajar dan berlatih untuk menjadi saintis yang handal,” pesan Apriyanti.

Foto Tim PPK ORMAWA HMPS BIOLOGI

Ajang abdidaya Program Penguatan Kompetensi Organisasi Kemahasiswaan (PPK Ormawa) tahun 2023 oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Republik Indonesia dilaksanakan di Kampus Tegalboto, Universitas Jember dari tanggal 7 hingga 9 Desember 2023. Sebanyak 160 tim dari 78 Perguruan Tinggi Negeri dan Perguruan Tinggi Swasta (PTN/PTS) se-Indonesia berkompetisi memamerkan program pengabdian masyarakat yang telah dilakukan.

Tema Abdidaya Ormawa 2023 adalah “Penguatan Kapasitas Organisasi Kemahasiswaan dalam Menumbuhkan Semangat Kepemimpinan Berlandaskan Pancasila demi Mewujudkan Ormawa Kuat, Desa Unggul, Indonesia Maju.” Ajang abdidaya ditutup secara resmi oleh rektor Universitas Jember, Dr. Ir. Iwan Taruna, M.Eng, IPM.

Tim PPK Ormawa HMPS Biologi yang mengangkat tema “Optimalisasi Pemberdayaan Perempuan Desa Sidomulyo melalui ‘POBOMEN (a pocket book of independent women)’ dalam Mendukung Program SDGs Desa” mendapat peringkat 1 tim dengan manajemen kerja terinovatif, dengan Ambar Pratiwi, S.Si., M.Sc., sebagai dosen pendamping.

Muhammad Rifky Raenaldi sebagai Ketua Tim, mengatakan bahwa hal ini merupakan pencapaian yang cukup mengejutkan bagi tim PPK Ormawa HMPS Biologi. “Jujur kaget ya karena memang diawal itu tidak berharap apa apa, apalagi pas h-1 itu saya memberi tahu tim, kalau nanti pas pengumuman apapun hasilnya terima aja karena udah bisa sampai sejauh ini.”

Raenaldi juga mengatakan bahwa Ia merasa senang saat melaksanakan kegiatan PPKO, dan disambut hangat oleh masyarakat Desa Sidomulyo. “Selain untuk Abdidaya, kami juga benar-benar ingin memberdayakan desa yang kami bina, apalagi melihat tahun kemarin rasanya disambut hangat oleh masyarakat desa di Sidomulyo bawaannya senang gitu, walaupun selama proses PPKO ada capeknya juga, ada ngeluh nya juga,” ucapnya

Selain Tim PPK Ormawa HMPS Biologi, Universitas Ahmad Dahlan juga memperoleh peringkat 1 perguruan tinggi dengan dukungan ter komprehensif, dan peringkat 3 ormawa dengan dukungan terlengkap yaitu UKM Pramuka.

Semoga dalam ajang Abdidaya ormawa 2023 ini semakin menumbuhkan semangat bagi mahasiswa untuk memperkaya, memperdalam, serta meningkatkan kapasitas wawasan dan kompetensinya serta menumbuhkan jiwa mengabdi dan melahirkan pemberdaya – pemberdaya muda untuk membantu meningkatkan kesejahteraan Desa.

Foto Tim PKM-RE Songgolangit dan Dekan FAST UAD Dr. Yudi Ari Adi, S.Si,M.Si.

Yogyakarta, 1 Desember 2023, Tim mahasiswa Program Studi Biologi Murni Fakultas Sains dan Teknologi Terapan Universitas Ahmad Dahlan (UAD) telah meraih prestasi gemilang di Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) ke-36 yang berlangsung pada 27-30 November 2023 di Universitas Padjajaran (Unpad) dalam kategori PKM Riset Eksakta, tim ini berhasil meraih medali emas dengan judul “Studi In Vivo Potensi Flavonoid Ekstrak Songgolangit (Tridaxprocumbens L.) Sebagai Bentuk Protektif Radikal Bebas Pada Saluran Pernapasan Perokok Aktif.” Dengan nama Tim Songgolangit yang diketuai oleh Aulia Syafadilla A, anggota Intan Faya N, Diah Kartika W, dan Annissa’ Nurrohiim yang dibimbing oleh Haris Setiawan, S.Pd., M.Sc., dosen biologi yang memberikan arahan dan panduan selama proses penelitian.

Ide ini bermula dari ketidaknyamanan Aulia terhadap asap rokok, yang kemudian menggandeng Pak Haris untuk menggali tanaman yang unik dan jarang dimanfaatkan namun mudah didapatkan. Pilihan jatuh pada tanaman songgolangit yang sangat mudah ditemui bahkan di sekitar kampus.

Proses seleksi dimulai pada bulan Februari, dan bulan Juni pengumuman tim yang lolos pendanaan. Kemudian tim melakukan riset menggunakan tikus wistar yang dipaparkan asap rokok dan diberi ekstrak Songgolangit. Data dikumpulkan hingga bulan September, dan pada bulan Oktober tim mulai karantina untuk persiapan PIMNAS.

Tim Songgolangit tuai pujian dari juri PIMNAS “data kalian sempurna dan hasil penelitian sesuai dengan judul yang diajukan”. Juri juga memuji tim  karena berhasil menjawab setiap pertanyaan dengan baik.

“Tidak bisa  berkata-kata saya hanya bisa senyum sambil menangis dan merasa bangga membawa bendera UAD masuk ke dalam sepuluh besar di PIMNAS” ucap Ketua tim. Begitu juga dengan pembimbing tim, Haris Setiawan, yang mengungkapkan kegembiraannya sebagai dosen pendamping pertama kali meraih pendanaan dan berhasil hingga PIMNAS serta mendapat emas. Pembimbing juga menyampaikan bahwa pencapaian tim juga tak lepas dari campur tangan dari Biro Kemahasiswaan dan Alumni Universitas Ahmad Dahlan yang memfasilitasi mentor, reviewer untuk latihan presentasi dan mensupport semua kebutuhan mahasiswanya.

Perolehan emas ini juga mencatatkan UAD sebagai peringkat 9 dari seluruh perguruan tinggi yang berpartisipasi dalam PIMNAS 2023, dan sebagai peringkat 1 Perguruan Tinggi Swasta (PTS) di Indonesia. “Ini adalah prestasi yang membanggakan bagi UAD, yang sebelumnya meraih peringkat 1 PTS pada tahun 2005, 2012, dan 2021” kata Dr. Gatot Sugiharto, S.H., M.H wakil rektor bidang kemahasiswaan dan alumni. Harapan kedepannya adalah untuk mempertahankan dan meningkatkan prestasi ini, dan ada pesan menarik dari Aulia Syafadilla A, yaitu “flowers need time to bloom” (bunga butuh waktu untuk mekar) bahwa kesuksesan ini adalah hasil dari perjuangan dan kerja keras yang membuahkan hasil.[HLD]

Foto Tim Mahasiswa Fisika (Andini Aris Santi –Qoirunnisa –Regita Marliana Wulandari–Izulhaq Saiful Hidayat)

Empat mahasiswa Universitas Ahmad Dahlan (UAD) menciptakan ide kreatif  instrumen kesehatan oximeter, melalui penelitian yang mereka tekuni.  Tim yang terdiri dari Mahasiswa Fisika memiliki fokus penelitian pada bidang kesehatan, penelitian ini dilakukan oleh empat mahasiswa Fisika angkatan 2020,Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta yang terdiri dari, Regita Marliana Wulandari, Andini Aris Santi, Qoirunnisa, dan Izulhaq Saiful Hidayat. Tim yang dibimbing oleh Ibu Umi Salamah, S.Si., M.Sc. menyadari kesehatan menjadi hal yang penting pasca pandemi Covid-19, sehingga mereka menciptakan alat ini.

Oximeter merupakan sebuah alat pendeteksi saturasi oksigen dalam darah, detak jantung, dan suhu tubuh dengan metode contactless alat ini pada umumnya menggambarkan seberapa baik jantung memompa oksigen ke seluruh tubuh manusia, keunggulan instrumen  yang mereka buat  yakni  lebih portable sehingga dibutuhkan manusia di era sekarang ini. Instrumen ini bekerja dengan sistem pengendalinya yaitu mikrokontroler Arduino Uno. Regita selaku ketua tim, kala itu menjelaskan jika pembuatan alat  dimulai dengan mencari ide, dan  referensi, kemudian mencari inovasi dari bulan Februari sampai Maret. Lalu untuk building alatnya sendiri mulai dari coding, membuat desain 3D, menentukan komponen apa saja yang digunakan dan untuk merangkainya dimulai dari Juni sampai finishing nya pada  bulan Oktober. 

Saat ditanya harapan kedepannya, Regita menjelaskan bahwa ia dan timnya akan mengambangkan alat agar mampu memberikan manfaat pada masyarakat sesuai dengan tujuan dibuatnya alat ini yang disasarkan pada masyarakat berbagai kalangan usia, karena penggunaannya yang mudah dan sederhana. “ Harapan selanjutnya ialah alat ini bisa dikembangkan lebih lanjut dengan inovasi-inovasi yang nanti bisa dikomersilkan”, tutur Regita kala itu. 

Regita menambahkan melalui inovasi ini, timnya berhasil mengikuti exhibition yang dilaksanakan di Bali melalui kompetisi Indonesia Inventors Day yang diselenggarakan oleh Innopa dan meraih penghargaan  Bronze Medal. “ Untuk hambatan memang ada beberapa kendala dalam proses pembuatan alat namun itu dapat kami atasi dengan kerja sama yang baik di masing-masing anggota tim”, ungkap Regita sebagai penutup wawancara. Melalui prestasi yang telah diraih oleh tim mereka semoga dapat menjadi motivasi terutama dikalangan mahasiswa untuk terus semangat dalam melakukan penelitian. (RSN/Fast Creative).

Foto Mahasiswa Sistem Informasi (Syawal Saputra)

 Syawal Saputra, Mahasiswa Prodi Sistem Informasi , Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta mendapatkan juara 3 dalam lomba tilawatil Al-Quran  dalam rangka Milad Pendidikan Matematika UAD Ke-43. Lomba ini mengusung tema “Melestarikan Seni Budaya Qurani dalam Rangka  Meningkatkan Syiar dan Ukhuwah Islamiah” yang dilaksanakan pada bulan Desember 2022 dan diikuti oleh berbagai universitas, dengan  peserta 15 mahasiswa dari latar belakang yang berbeda.

Syawal menjelaskan bahwa dirinya merasa sangat bersyukur dan tidak menyangka bisa mendapat juara 3,padahal sebelumnya dia tidak berharap akan mendapat juara. Dalam prosesnya hambatan yang dirasakannya yaitu ketika suara tiba-tiba hilang jadi persiapan sangat kurang jadi untuk persiapan lomba jika suara tiba-tiba serak itu bisa mengacaukan nada-nada yang lain. 

Sebelumnya ia juga pernah menjuarai cabang lomba tilawatil Al-Quran lomba Musabaqah  Tilawatil Al-Quran (MTQ) cabang 5 juz tingkat Kabupaten Pangkep, Provinsi Sulawesi Selatan di tahun 2018 dan Juara 1 Musabaqah  Tilawatil Al-Quran  (MTQ) dalam kemah tahfidz yang diadakan Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Makassar, Pinrang. “Harapan saya untuk mahasiswa yang lain untuk terus tetap semangat dalam mengembangkan skill dan kemampuan lainnya serta jangan terus patah semangat”,tuturnya.Melalui prestasinya ini mari kita jadikan prestasi yang diraih oleh Syawal sebagai motivasi bagi mahasiswa yang lain untuk terus belajar, memahami ,dan mengamalkan Al-Quran. (RSN/FAST CREATIVE)