DENGAN INOVASI MAHASISWA FAST UAD INI, KAMPUNG BISA JADI SMART & AMAN
Seiring berjalannya waktu kasus kejahatan makin sering terjadi. Dengan menerapkan aturan tamu wajib lapor 1×24 bisa menjadi salah satu mitigasi pencegahan tindak kejahatan di wilayah kampung. Tamu wajib lapor merupakan implementasi dari Pasal 1 angka 10 dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 5 Tahun 2007, tentang Pedoman Penataan Lembaga Kemasyarakatan, yang saat ini masih dilakukan secara konvensional.
Hal tersebut menjadi inspirasi bagi tim riset mahasiswa FAST UAD untuk membuat penelitian pengembangan bisnis TIK berupa topik tamu wajib lapor 1×24 jam. Tim yang lebih akrab disebut dengan TIM SENTIL ini beranggotakan 5 mahasiswa yang terdiri dari Nora Pita (SI), Hilda Isnaini (SI), dan Bagas Bayu Bismantaka (Teknik Industri),Suhendra Anang (SI) dan Falah Maulana Ferdian (SI).
Mereka memilih mengembangkan topik ini karena masih terjadi kelalaian di masyarakat mengenai peraturan wajib lapor untuk tamu yang berkunjung dalam durasi lama (1×24 jam atau lebih). Sebagian besar peraturan itu hanya sebagai pajangan belaka. Riset tersebut juga sebagai bagian dari proses dukungan terhadap visi misi keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas).
Riset ini telah membawa mereka ke babak Final GEMASTIK. GEMASTIK merupakan ajang kompetisi di bidang teknologi, informasi dan komunikasi (TIK) yang diperuntukkan bagi mahasiswa aktif di seluruh Perguruan Tinggi di Indonesia. Pada perlombaan GEMASTIK tersebut mereka mengambil Divisi Pengembangan Bisnis TIK, dimana mereka fokus kepada pengembangan model bisnis dengan produk TIK yang memberikan kesempatan kepada peserta yang memiliki ide bisnis startup untuk dikembangkan.
SENTIL merupakan Sistem Monitoring Tamu Wajib Lapor dalam bentuk aplikasi mobile yang membantu pengurus desa atau RT untuk melakukan pendataan tamu yang berkunjung ke wilayahnya. Sistem ini dilengkapi dengan kecerdasan buatan yang mendukung keamanan lingkungan warga. Cara kerja sistem ini berupa notifikasi kepada pengurus RT jika terdapat tamu yang berkunjung lebih dari 24 jam, serta dilengkapi juga dengan denah rumah, sehingga pengurus desa atau RT bisa tau rumah mana yang dikunjungi.
Riset ini mereka mulai dari akhir bulan September 2022. Mereka juga tidak menyangka bahwa riset tersebut akan membawa mereka menjadi finalis pada perlombaan GEMASTIK yang sangat bergengsi itu. Padahal pada awalnya mereka hanya penasaran ingin mengikuti perlombaan business plan saja.
“Pada awal riset, kami melakukan studi literatur dengan kerja sama tim yang kompak, kemudian membuat dokumen bisnis. Dimana banyak istilah bisnis yang kami masih sangat awam”, tutur Hilda Isnaini anggota Tim Sentil yang sempat kami jumpai dalam wawancara kala itu. Persiapan yang matang pun sudah dilakukan oleh tim yang dibimbing oleh Ibu Sri Handayaningsih, S.T., M.T. selaku Dosen Sistem Informasi, Fakultas Sains dan Teknologi (FAST) UAD. Mereka mempersiapkan berbagai hal untuk tahap final, mulai dari menyiapkan poster, presentasi, video, HKI, dan juga perbaikan proposal dalam waktu yang cukup singkat. Menurut tim, riset tersebut akan tetap dilanjutkan dengan penambahan mahasiswa yang berkompeten untuk mengembangkan produk riset mereka. (DP-Reporter Creative FAST)