Dari Limbah jadi Berkah : Pemanfaatan Limbah Organik menjadi Sabun LASO (Leaves Soap)
Kurangnya pemanfaatan limbah organik, khususnya limbah daun dan minyak jelantah masih menjadi permasalahan di masyarakat. Selain itu, masih banyak masyarakat di Indonesia khususnya di daerah Yogyakarta yang masih membakar sampah daun, sehingga dapat menciptakan polusi udara, serta pemanfaatan minyak jelantah yang belum optimal. Dari permasalahan ini, tim yang berasal dari Prodi Biologi UAD dengan nama Tim LASO berinisiatif untuk membuat sebuah produk yang mampu memanfaatkan limbah tersebut.
Mahasiswa Biologi FAST yang tergabung dalam Tim LASO yang beranggotakan Muhammad Rifky Raenaldi, Lulu Fitriani, Risalatun Nadhiroh, Salsabilla Ari Sekar Agrikusuma dan Siti Nurhasanah dengan dosen pembimbing Ibu Sri Wijayanti Wulandari, M. Sc., berinovatif mengubah limbah bagian daun dari tanaman nangka dan mangga untuk dijadikan sabun dengan nama LASO “The Leaves Soap”. Salah satu anggota Tim LASO Risalatun Nadhiroh mengungkapkan, “kelebihannya dari LASO adalah karena zero waste, pure form environment dan disposable soap. kekurangan masih perlu pengembangan lebih lanjut agar bisa diaplikasikan ke seluruh badan”.
Sabun daun “LASO” terbuat dari daun kering/guguran yang dilapisi sabun. LASO secara efisien dibuat untuk memenuhi kebutuhan produk perawatan pribadi yang dibutuhkan, terutama saat bepergian. Bahan untuk pembuatan LASO antara lain daun Nangka dan manga, NaOH, pemutih, glukosa, stearic acid, glycerin, essential oil, ethanol 96% dan Purified UCO (used cooking oil).
Cara pembuatan LASO terdiri dari tiga tahap utama yaitu pembuatan rangka daun, pembuatan sabun dan pengaplikasian sabun pada daun. Tahap pembuatan rangka dimulai dari pengeringan daun dan perebusan daun menggunakan NaOH. Sabun dibuat dari limbah minyak jelantah yang telah dimurnikan dan ditambahkan beberapa zat kimia. Terakhir pengaplikasian sabun pada daun dilakukan dengan memasukkan kerangka daun ke dalam larutan sabun bekas masak transparan, perawatannya harus cepat karena larutan sabun mudah mengeras. Sabun yang sudah jadi dapat digunakan sebagai sabun cuci tangan.
Tim LASO dibawah bimbingan Ibu Sri Wijayanti Wulandari, M. Sc., Dosen, Prodi Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi Terapan (FAST), Universitas Ahmad Dahlan (UAD), juga berhasil meraih medali silver dalam Indonesia Inventors Day 2022 kategori WINTEX dengan mengusung inovasi berjudul “LASO Biodegradable Soap”. Ajang tersebut merupakan ajang berskala internasional dan diikuti oleh ratusan tim dari berbagai negara yang dilaksanakan di Universitas Udayana Bali, pada 29–31 Oktober 2022 lalu. [Risa/Reporter FAST Creative]