Tiga PLP Fakultas Sains dan Teknologi Terapan UAD Mengikuti Diseminasi Nasional Inovasi IoT Cleanroom

Tiga Pranata Laboratorium Pendidikan (PLP) dari Fakultas Sains dan Teknologi Terapan berhasil mengikuti rangkaian program inovasi mulai dari seleksi administrasi, seleksi substantif/ proposal, monitoring dan evaluasi, diseminasi tingkat perguruan tinggi, hingga mencapai tahap diseminasi nasional. Capaian ini menjadi bukti komitmen PLP dalam mengembangkan inovasi berbasis riset terapan yang relevan dengan kebutuhan laboratorium modern.
Tim inovator tersebut diketuai oleh Sutan Nur Chamida Tri Astuti, S.Si., M.Sc., dengan anggota Galih Prakoso, S.Si. dan Mahmud Afif, S.T., serta dibimbing oleh dosen pembimbing Apik Rusdiarna Indra Praja, S.Si., M.T. Produk inovasi yang dikembangkan berjudul “Rancang Bangun Sistem IoT untuk Pemantauan dan Dekontaminasi Otomatis di Cleanroom Laboratorium.”
Purwarupa yang dihasilkan merupakan sistem monitoring dan dekontaminasi otomatis berbasis Internet of Things (IoT) untuk cleanroom laboratorium. Sistem ini dibangun menggunakan metode rekayasa eksperimental dengan pendekatan prototyping, memanfaatkan ESP32 sebagai pusat kendali, berbagai sensor lingkungan seperti DHT22, SCD41, MICS-4514, dan SPS30, serta aktuator berupa sprayer dan lampu UV. Seluruh data kualitas udara dapat dipantau secara real-time melalui dashboard berbasis mobile. Pengujian dilakukan di ruang terkendali untuk menilai akurasi sensor, efektivitas proses dekontaminasi, serta kestabilan koneksi sistem.
Keunggulan utama inovasi ini terletak pada integrasi sistem monitoring IoT dengan dekontaminasi otomatis dalam satu perangkat terpadu. Kebaruan inovasi ditunjukkan oleh kemampuan alat dalam memantau parameter lingkungan secara real-time seperti suhu, kelembapan, kadar gas, dan jumlah partikel, serta merespons kondisi tertentu secara otomatis berbasis sensor. Selain menyediakan data historis yang tersimpan di cloud untuk analisis lanjutan, sistem ini juga mampu mengurangi ketergantungan pada pengoperasian manual yang berpotensi menimbulkan kesalahan manusia. Dibandingkan alat konvensional yang bersifat satu fungsi, purwarupa ini lebih efisien, responsif, dan adaptif terhadap kebutuhan laboratorium riset modern, sekaligus dirancang sebagai media pembelajaran interaktif yang mendukung penguatan kompetensi teknologi cerdas di perguruan tinggi.
Sebagai puncak kegiatan, inovasi ini dipresentasikan pada Diseminasi Nasional yang berlangsung pada 4–6 Desember 2025 di Hotel JS Luwansa, Jakarta Selatan. Kegiatan tersebut menjadi ajang berbagi praktik baik, validasi inovasi, serta peluang jejaring untuk pengembangan riset terapan lebih lanjut. Keberhasilan ini diharapkan dapat mendorong lahirnya inovasi-inovasi serupa serta memperkuat peran PLP dalam pengembangan teknologi laboratorium yang adaptif, modern, dan berkelanjutan.
Kepala Laboratorium Riset dan Inovasi Biologi, Oktira Roka Aji, S.Si., M.Si., memberikan apresiasi terhadap inovasi ini. “Prototipe sistem monitoring dan dekontaminasi berbasis IoT ini memberikan manfaat nyata dalam menjaga kualitas udara cleanroom secara efisien. Sistem ini mempermudah pemantauan real-time sekaligus memastikan proses dekontaminasi berjalan otomatis sesuai standar. Inovasi ini sangat relevan bagi kebutuhan laboratorium riset modern dan layak dikembangkan lebih lanjut untuk skala industri maupun fasilitas medis,” ujarnya.




