Kebangkitan Sains Indonesia Dimulai dari Kelas: FAST UAD Gelar Seminar Hari Kebangkitan Nasional 2025
Yogyakarta, 20 Mei 2025 – Fakultas Sains dan Teknologi Terapan (FAST) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) menyelenggarakan Seminar Nasional bertajuk “Bangkitkan Sains, Cetak Generasi Unggul: Sinergi Sekolah dan Perguruan Tinggi Membangun Masa Depan Sains & Teknologi Indonesia” pada Senin (20/5), bertempat di Amphitarium Kampus Utama UAD, Lantai 9. Kegiatan ini menjadi bagian dari peringatan Hari Kebangkitan Nasional serta momentum refleksi untuk mendorong reformasi pendidikan sains dan matematika di Indonesia.

Prof. Dr. Abdul Mu’ti, M.Ed Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Indonesia
Seminar secara resmi dibuka oleh Rektor UAD, Prof. Dr. Muchlas, M.T., dan dihadiri oleh ratusan peserta yang terdiri dari guru, siswa, dosen, mahasiswa, serta pemerhati pendidikan dari berbagai daerah. Dalam sambutannya, Prof. Dr. Abdul Mu’ti, M.Ed., menyampaikan bahwa transformasi pendidikan merupakan faktor kunci dalam mencapai visi Indonesia Emas 2045.
Tiga narasumber dihadirkan dalam seminar ini untuk memberikan perspektif komprehensif dari sisi kebijakan, akademisi, dan praktisi. Arif Jamali Muis, S.Pd., M.Pd. (Staf Khusus Mendikdasmen Bidang Pembelajaran dan Sekolah Unggul), memaparkan rendahnya mutu pendidikan Indonesia berdasarkan data PISA dan hasil Ujian Nasional, serta menekankan pentingnya penerapan pembelajaran mendalam yang berkesadaran dan menggembirakan. Prof. Dr. Julan Hernadi, M.Si. (Guru Besar Matematika FAST UAD), menyoroti peran strategis matematika dan sains dalam kemajuan peradaban, dengan menekankan bahwa literasi matematika mencakup keterampilan berpikir logis dan sistematis. Sementara itu, Dr. Sri Utari, M.Pd.Si. (Guru Berprestasi SMA Negeri 1 Yogyakarta), menegaskan perlunya evaluasi proses pembelajaran melalui model EPABIMA dan penguatan karakter ilmiah dalam pembelajaran sains.

Seminar Kebangkitan Nasional FAST
Kegiatan dipandu oleh Farid Suryanto, S.Pd., M.T. sebagai moderator dan Bagus Haryadi, S.Si., M.T., Ph.D. sebagai co-moderator. Diskusi berlangsung secara interaktif dan dinamis, menggambarkan semangat kolaboratif antara sekolah dan perguruan tinggi. Kesimpulan yang dapat diambil dari seminar ini adalah bahwa pembelajaran sains dan matematika di Indonesia perlu diarahkan pada pengembangan kemampuan berpikir tingkat tinggi serta penerapan yang kontekstual. Pendekatan STEM dan computational thinking dinilai penting untuk diintegrasikan secara sistematis dalam kurikulum sekolah. Selain itu, peningkatan kompetensi guru menjadi faktor strategis yang harus segera dilakukan untuk mencetak generasi unggul yang siap menghadapi tantangan global. Seminar ini menjadi langkah konkret FAST UAD dalam menginisiasi sinergi antarlembaga demi membangkitkan kembali kejayaan sains dan teknologi di tanah air.
[MIA]