Dahlan Muda Menginspirasi: Memantik Semangat Kuliah di SMA Muhammadiyah PK Sambi
Boyolali, 20 Februari 2025 – Program Dahlan Muda Menginspirasi sukses diselenggarakan di SMA Muhammadiyah PK Sambi oleh tiga mahasiswa penerima beasiswa KIP-K angkatan 2023 dari Fakultas Sains dan Teknologi Terapan, Universitas Ahmad Dahlan (UAD). Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan motivasi serta wawasan kepada siswa mengenai dunia perkuliahan dan pentingnya pendidikan tinggi.
Tim Dahlan Muda Menginspirasi terdiri dari Dewi Maharani (Sistem Informasi, 2315016161), Maisyaroh Marpaung (Fisika, 2315014009), dan Widya Sari Handini (Matematika, 2315015016). Mereka dibimbing oleh Bapak Tawar, S.Si, M.Si (NIDN: 0515047102), dosen Universitas Ahmad Dahlan. Acara dimulai dengan sesi motivasi dari Dewi Maharani, yang menjelaskan mengapa kuliah itu penting.
“Kuliah itu bukan cuma soal dapat gelar, tapi lebih ke investasi diri. Ilmu yang kita dapat di bangku kuliah nantinya akan menentukan bagaimana kita berkembang dan berkontribusi di masyarakat. Semakin banyak ilmu yang kita serap, semakin besar peluang kita untuk bertahan di dunia kerja yang penuh persaingan,” jelasnya.
Dewi juga menekankan bahwa kuliah bukan sekadar menambah wawasan akademik, tetapi juga membangun karakter dan jaringan sosial. “Di kuliah, kita belajar berpikir kritis, menyelesaikan masalah, beradaptasi, dan berkomunikasi dengan berbagai macam orang. Ini semua adalah soft skill yang sangat berharga di dunia profesional,” tambahnya.
Kemudian, Widya Sari Handini berbagi pengalaman pribadi sebagai mahasiswa, memberikan gambaran nyata tentang kehidupan di kampus. Maisyaroh Marpaung melanjutkan dengan tips dan trik menjadi mahasiswa aktif dan berprestasi, membantu siswa memahami bagaimana cara sukses beradaptasi dan berkembang di dunia perkuliahan.
Selain materi utama, tim juga mengadakan sosialisasi kampus dan program studi di UAD, memberikan kesempatan kepada siswa untuk lebih mengenal peluang yang ada. Interaksi semakin menarik dengan sesi kuis dan pembagian merchandise, membuat suasana semakin hidup dan menyenangkan.
Sesi diskusi berlangsung interaktif, salah satunya saat Maisyaroh Marpaung mengajukan pertanyaan:
“Ada yang tahu maksud dari kutipan ‘Disiplin akan mengalahkan bakat jika bakat tidak bekerja keras’?”
Seorang siswa, Abdullah (kelas 12 MIPA), menjawab dengan analogi yang menarik:
“Kalau kita nggak biasa latihan, ya nggak bakal jago. Kayak pisau, kalau nggak diasah, lama-lama jadi tumpul dan nggak bisa dipakai. Jadi, disiplin dan kerja keras itu penting biar skill kita terus berkembang.”
Tak hanya itu, Naufal Galih Raditya (kelas 11 MIPA) juga memberikan kesannya terhadap kegiatan ini:
“Kegiatannya menarik, menambah wawasan tentang dunia perkuliahan. Mungkin ke depannya bisa lebih dijelaskan lagi tentang kehidupan mahasiswa, tantangan, dan rintangannya.”
Menanggapi pertanyaan tersebut, Maisyaroh Marpaung berbagi pengalamannya dalam menghadapi tantangan manajemen waktu dan keuangan sebagai mahasiswa.
“Salah satu hal yang paling terasa saat kuliah itu bagaimana kita mengatur waktu. Kadang dalam satu minggu ada beberapa deadline tugas sekaligus, belum lagi kalau ada kegiatan organisasi atau acara kampus. Kalau nggak pintar membagi waktu, tugas bisa keteteran,” ungkapnya.
Maisyaroh juga menyoroti tantangan dalam mengelola keuangan sebagai mahasiswa.
“Kalau nggak disiplin, uang bulanan bisa cepat habis. Aku pernah di pertengahan bulan, tiba-tiba sadar saldo tinggal sedikit, padahal masih ada kebutuhan yang harus dipenuhi. Sejak itu, aku mulai belajar bikin anggaran, memprioritaskan kebutuhan, dan mencari cara supaya bisa menambah pemasukan, misalnya dengan freelance atau kerja part-time,” tuturnya.
Sementara itu, Widya Sari Handini menekankan bahwa adaptasi dari sistem sekolah ke kuliah menjadi tantangan besar baginya.
“Awal masuk kuliah, aku masih mikir kalau dosen bakal jelasin semuanya kayak di sekolah. Tapi ternyata enggak! Dosen cuma kasih garis besar, sisanya kita harus cari sendiri. Pernah aku ketinggalan materi, terus nanya ke dosen, dan jawabannya cuma, ‘Coba baca lagi di referensi yang saya kasih.’ Padahal referensinya tebal banget!” Widya menceritakan dengan ekspresi geli.
Selain itu, ia juga mengungkapkan kesulitannya dalam menghadapi banyak tugas dan presentasi dalam waktu bersamaan.
“Pernah dalam seminggu, ada makalah, presentasi, dan laporan sekaligus. Aku sampai bilang ke teman, ‘Kayaknya seminggu ini kita nggak tidur deh,’ dan beneran, akhirnya begadang tiap malam. Kopi jadi penyelamat, tapi di kelas malah nge-lag,” ujarnya sambil tertawa.
Soal manajemen waktu, Widya juga merasakan tantangan besar, terutama saat harus memilih antara organisasi dan akademik.
“Aku ikut organisasi juga, jadi sering harus milih, ‘Mau datang rapat atau ngerjain tugas?’ Salah pilih, bisa berantakan semua. Sampai di titik tertentu, mulai jenuh. Pernah aku curhat ke temen, ‘Capek banget, udah usaha tapi nilainya gitu-gitu aja.’ Untungnya, teman-teman selalu support, jadi bisa saling nyemangatin,” ceritanya.
Kepala Sekolah SMA Muhammadiyah PK Sambi, Ustadzah Ari menyampaikan apresiasi terhadap kegiatan ini:
“Program Dahlan Muda Menginspirasi dan sosialisasi kampus ini sangat positif dan bermanfaat. Siswa mendapatkan gambaran langsung tentang dunia perkuliahan, sehingga mereka lebih siap dalam merencanakan pendidikan ke jenjang berikutnya. Program ini juga memberi referensi bagi guru dalam membimbing siswa terkait jalur masuk perguruan tinggi.”
Beliau juga berharap kegiatan serupa dapat dilakukan secara rutin, terutama pada semester gasal (Juli – Desember) agar dampaknya lebih maksimal bagi siswa kelas 12 yang sedang mempersiapkan diri untuk kuliah.
Kegiatan ini tidak hanya memberikan wawasan baru bagi siswa, tetapi juga membuka peluang kemitraan antara SMA Muhammadiyah PK Sambi dan UAD melalui program Explore Campus. Harapannya, sosialisasi serupa dapat terus dilakukan secara rutin untuk mendukung siswa dalam mengambil keputusan yang tepat mengenai pendidikan mereka.
Dahlan Muda Menginspirasi bukan sekadar sosialisasi, tetapi sebuah gerakan untuk menyalakan semangat pendidikan tinggi bagi generasi muda. Dengan semangat berbagi ilmu, para mahasiswa UAD membuktikan bahwa pendidikan adalah investasi terbaik untuk masa depan. (DM)