Inovasi Baru Mahasiswa UAD Ubah Tanaman Liar Menjadi Obat Vulnus laceratum
Bantul, Kolaborasi Mahasiswa antara Fakultas Sains dan Teknologi Terapan dengan Fakultas Farmasi Universitas Ahmad Dahlan kembali menorehkan prestasi gemilang dalam ajang Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) yang diselenggarakan oleh Direktorat Jendral Pendidikan (DIKTI). Kelompok yang diketuai oleh Ririn Kholifatu Yuliani (S1 Biologi) beranggotakan Nur Malika Ilma (S1 Biologi), Nadhira Tufahati (S1 Biologi) dan Azizah Zahratu Salifah (S1 Farmasi) dibawah bimbingan Oktira Roka Aji, S.Si., M.Si. berhasil meraih pendanaaan untuk penelitian inovatif yang berjudul “ Pengaruh Formulasi Nanogel Ekstrak Daun Getih-Getihan (Rivina humilis) Fraksi Flavonoid Sebagai Terapi Vulnus Laceratum Analisis In Vitro In Vivo”.
Penelitian ini dilatar belakangi oleh tingginya prevalensi terjadinya luka robek. Data menurut Wrold Healt Organization (WHO) tahun 2019 di dunia terjadinya luka robek sebesar 12,8% atau 8,4 juta sedangkan di Indonesia sendiri pada tahun 2020 mencapai 8,2% dengan angka laserasi masing masing sebesar 7,5% dan 8,2%. Penyebab utama terjadinya luka ialah jatuh dan kecelakaan baik kecelakan kendaraan maupun kecelakaan kerja.
Berdasarkan insiden terjadinya luka yang semakin meninggkat, maka perlu dilakukan perawatan yang tepat agar dalam proses penyembuhan luka bisa optimal. Tim PKM kami mengusung tema kesehatan dengan pemanfaatan tanaman liar sebagai obat penyembuhan luka. Tanaman yang kami ambil ialah tanaman getih getihan dengan nama ilmiah Rivina humilis. Tanaman ini kaya akan kandungan metabolit sekunder seperti flavonoid, terpenoid, steroid ,alkaloid dan fenolik. Flavonoid alami memiliki sifat antiinflamasi, antioksidan, dan antibakteri.
“Manfaat senyawa flavonoid dapat mendorong penyembuhan luka dan memiliki sifat anti bekas luka sehingga cocok untuk dilakukan penelitian untuk penyembuhan luka, disamping itu penggunaan tanaman getih getihan jarang dimanfaatkan karena dianggap sebagai tanaman liar yang belum memiliki manfaat secara pasti. ” Jelas Oktira Roka Aji, (25/6/2024).
Pemberian tanaman secara langsung pada luka meberikan rasa ketidaknyamanan dan ketidak higienisan, sehingga perlu sediaan yang cocok. Oleh karnanya tim PKM kami membuat sediaan berbentuk nanogel yang dikenal dengan keunggulanya dalam pengahaantaran yang ideal untuk sistem obat, respons terhadap lingkungan yang baik, kemanpuan penentrasi yang kuat, dan memiliki kestabilan yang sangat baik.
“Harapan kami dalam penelitian ini dapat berguna dan diimplementasikan dalam dunia kesehatan. Dapat dijadikan rujukan penelitian yang berhubungan denagan vulnus laceratum dan dapat dijadikan referensi untuk penelitian selanjutnya”. Tutur Ririn Kholifatu selaku ketua tim, (25/62024)