Penelitian Penanggulangan Infertilitas Pria Obesitas: Harapan Baru dalam Daun Wedelia
Tim peneliti dari Universitas Ahmad Dahlan (UAD) yang tergabung dalam penelitian tim Wedelia, melakukan penelitian penanggulangan infertilitas pada pria obesitas melalui potensi fitokimia daun Wedelia. Penelitian ini diketuai oleh Diah Kartika Wardani dari Program Studi (Prodi) Biologi Fakultas Sains dan Teknologi Terapan (FAST), dengan anggota tim yang terdiri dari Andika Gundawa Hidayat dari Prodi Teknik Kimia Fakultas Teknologi Industri (FTI), serta Ulinuha Farah Makhabati dan Yumna Nabilah Iffatuzzahra’ dari Prodi Biologi. Melalui bimbingan dosen Haris Setiawan, S.Pd., M.Sc., tim ini telah melakukan serangkaian studi praklinik untuk mengeksplorasi manfaat daun Wedelia dalam meningkatkan kualitas reproduksi pria obesitas.
Infertilitas bagaikan momok menakutkan yang menghantui banyak pasangan. Ketidakmampuan untuk hamil ini tak hanya menimbulkan trauma dan stres yang mendalam, tetapi juga membawa konsekuensi medis, psikologis, dan ekonomi yang signifikan. Lebih ironisnya lagi, infertilitas juga memiliki dampak ekonomi yang tak kalah besar akibat biaya pengobatan yang mahal. Data dari World Health Organization (WHO) menunjukkan bahwa infertilitas bukan hanya masalah pribadi bagi pasangan, tetapi juga menjadi masalah global yang serius, diperkirakan 48 juta pasangan di seluruh dunia mengalami infertilitas, dari total 186 juta orang.
Di Indonesia, tanaman Wedelia masih jarang dimanfaatkan, sehingga penelitian lebih lanjut sangat diperlukan untuk eksplorasi manfaat lainnya. Tujuan dari penelitian tim Wedelia ini adalah untuk mengetahui pengaruh ekstrak daun Wedelia terhadap kualitas sperma, struktur histologi testis, dan kadar kolesterol darah, Wedelia dapat menjadi solusi alami yang efektif dalam meningkatkan kesehatan reproduksi pria, khususnya bagi mereka yang mengalami obesitas. Hasil penelitian mereka menunjukkan bahwa kandungan fitokimia dalam daun Wedelia, seperti flavonoid dan terpenoid, dapat secara efektif mengurangi kerusakan oksidatif pada sel sperma. “Kualtas sperma pada tikus model obesitas menunjukkan persentase seprma abnormal lebih banyak dibandingkan sperma normal dan kondisi tersebut kembali menunjukkan perbaikan setelah pemberian ekstrak Wedelia”, ucap ketua tim.
Tim Penelitian Wedelia berharap hasil penelitian ini dapat membuka jalan bagi berbagai penemuan baru yang bermanfaat bagi masyarakat. Mereka juga berharap untuk membawa UAD ke kancah yang lebih luas, melalui kontribusi nyata dalam bidang kesehatan reproduksi dan ilmu pengetahuan. Sehingga membuka harapan bagi penanggulangan infertilitas pria obesitas. [UFM]