Upaya HMPS Biologi UAD dalam Menciptakan Perempuan Berdikari
Banyaknya perempuan di Desa Sidomulyo, Bantul yang hanya berprofesi sebagai Ibu Rumah Tangga (IRT) menimbulkan berbagai permasalahan seperti kurangnya skill dan produktifitas untuk menyalurkan potensi-potensi kaum perempuan di sana. Kondisi ini tidak disertai pendidikan nonformal oleh pemerintah yang mampu mengembangkan kreativitas padahal perempuan di desa tersebut memiliki antusiasme yang tinggi untuk berkembang. Hal tersebut yang mendasari Himpunan Mahasiswa Biologi Universitas Ahmad Dahlan (HMPS Biologi UAD) menciptakan sebuah program pengabdian masyarakat yaitu Pemberdayaan Perempuan Desa Sidomulyo untuk Menciptakan Perempuan Berdikari Melalui Women Skill Academy yang berbasiskan sekolah perempuan.
Melalui Program Penguatan Kapasitas Organisasi Kemahasiswaan (PPK ORMAWA) dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbudristek), HMPS Biologi UAD berhasil lolos dan memperoleh hibah dana sebesar 32,5 juta rupiah untuk menjalankan pengabdian tersebut. Tak hanya itu, UAD juga memberikan tambahan dana sebesar 12,5 juta rupiah setiap tahunnya.
Dalam penerjunan yang diadakan di Kantor Kalurahan Sidomulyo, Jumat (8-7-2022), Hidayah selaku ketua pelaksana menuturkan akan ada berbagai pelatihan softskill dan hardskill yakni seminar dan pelatihan kewanitaan dan parenting serta pelatihan pembuatan hingga pemasaran olahan dan limbah pisang. “Dari olahan itu harapannya bisa meningkatkan skill para wanita dan meningkatkan perekonomian wanita tersebut.” ujar Hidayah.
Di bawah bimbingan Ambar Pratiwi, M.Sc. (dosen Biologi UAD), pengabdian ini akan dilaksanakan selama 6 bulan ke depan sebagai jejak awal kerjasama yang dibangun. Namun, akan terus dilakukan monitoring dan evaluasi di tahun berikutnya sebagai bentuk berkelanjutan kebermanfaatan dari program ini.
“Karena potensi yang dilihat adalah dari produksi pisangnya dan juga ada Kelompok Wanita Tani (KWT) yang memang sudah concern ke arah pengolahan pisang, bahkan produknya sudah berlabel MUI. Kita inginnya menularkan dari KWT ke ibu-ibu lain di luar KWT biar lebih merata.” tungkas Ambar. (AHQ)